May 4, 2018

Panduan Membuat Niche Blog yang Mampu Menghasilkan Jutaan Rupiah per Bulan [Studi Kasus]


Blog bisa dijadikan sumber penghasilan.
Masih banyak orang yang tidak percaya dengan fakta ini.
Oleh karena itu, kali ini saya ingin menunjukkan kepada anda secara LIVE bagaimana cara membuat blog dalam niche tertentu yang mampu menghasilkan jutaan Rupiah per bulan.
Semuanya akan saya buka secara transparan.
Mulai dari proses persiapan, pembuatan blog, strategi konten, sampai teknik-teknik promosinya.

Blog yang dijadikan studi kasus:

Di bulan Desember lalu saya punya waktu luang, jadi waktu itu saya punya ide untuk membuat sebuah blog studi kasus untuk pembaca PIM.
Saya akan menerapkan semua yang saya ajarkan di blog tersebut.
Kemudian hasilnya saya bagikan secara transparan.
Rencananya sih begitu…
Tapi kenyataannya, mulai bulan Januari lalu ternyata saya sibuk dengan urusan-urusan lain sehingga tidak sempat fokus.
Akhirnya blog tersebut saya abaikan.
Sekarang, yang mengurus blognya adalah salah satu asisten saya. Dia yang membantu saya mengelola konten dan melakukan promosi.
Saya cuma ngintip sesekali sambil memberikan saran.
Dengan kata lain, blog ini sifatnya seperti “autopilot”, bisa berjalan sendiri sambil menghasilkan uang meskipun tidak saya awasi.
Tapi perkembangannya juga jadi lambat.
Berikut status blog studi kasus kita saat ini:
  • Diluncurkan tanggal 7 Desember
  • (Berarti sekarang umurnya 4 bulan)
  • Jumlah pengunjung: sekitar 1500 per hari
  • Jumlah subscriber: 448
  • Jumlah post: 28 artikel (2x per minggu)
  • Pendapatan: $60 per bulan
  • Sumber pendapatan: Amazon & AdSense
Ini screenshot Google Analytics sejak hari pertama sampai saat ini:
Statistik pengunjung blog studi kasus
Ini screenshot dari Amazon untuk bulan kemarin:
Screenshot pendapatan Amazon
Mengenai pendapatan, blog ini baru dimonetisasi selama 1 bulan.
Selain Amazon, ada juga $1-2 per hari dari AdSense.
Oh ya, satu hal lagi:
Terakhir kali saya “main” AdSense dan Amazon sekitar 5-6 tahun yang lalu…setelah itu berhenti total.
Jadi saya juga sekarang sedang belajar lagi.
Kalau ada yang punya tips terkait AdSense dan Amazon untuk saya, jangan malu-malu, bisa dibagikan lewat komentar di bawah.

Apa yang akan kita lakukan di seri panduan ini?

Mulai saat ini, selama beberapa periode (minggu/bulan) ke depan saya akan menerbitkan update baru tentang kondisi terbaru blog ini.
Bukan hanya itu:
Saya juga akan buka-bukaan apa saja yang saya lakukan terhadap blog ini.
(selain nama & niche)
Tujuannya supaya anda bisa meniru cara membuat blog yang mampu menjadi sumber penghasilan.
Itulah kenapa seri panduan ini dibuat.
Di episode pertama ini, saya akan membahas bagaimana cara membuat websitenya dari nol sampai siap diluncurkan.
Mari kita mulai.

1. Mencari niche yang tepat untuk blog kita

Ini tahapan pertama dan paling penting karena niche akan menentukan seberapa besar potensi blog anda.
Silahkan baca panduan tersebut dulu kalau belum.
Setelah itu mari kita bahas yang lebih spesifik untuk kasus ini.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan:
Pertama, kalau anda berencana tidak menulis sendiri (menggunakan jasa penulis) tidak usah terlalu fokus dengan minat dan kemampuan anda sendiri.
Yang penting menurut anda tidak membosankan.
Karena kalau anda merasa nichenya membosankan, maka nanti mengurus blognya juga akan jadi membosankan.
Yang kedua, pilih topik yang tidak terlalu sempit.
Ini sempat populer di sekitar tahun 2012 ke belakang, istilahnya Micro Niche Site. Memilih niche yang sangat kecil supaya saingannya juga kecil.
Jangan seperti itu.
Niche yang sempit duitnya juga kecil, karena peminatnya sedikit.
Pilih niche yang cukup besar, kemudian lakukan diferensiasi supaya blog anda punya daya saing.
Ketiga, yang satu ini tidak wajib, tapi kalau bisa pilih niche yang menarik untuk di-share ke social media dan punya gambar/foto yang indah.
Seperti ini (dari Lifehack.org):
Gambar post dari Lifehack-1
Alasannya karena social media akan jadi tempat promosi utama.
Kalau performa niche anda tidak bagus di social media, maka akan butuh waktu lebih lama. Tidak sulit sebetulnya, karena hampir semua niche populer pasti menarik di social media.
Tapi sekali lagi, tidak wajib.
Ini beberapa bidang industri yang populer di internet sebagai bahan untuk pertimbangan anda:
  1. Bisnis dan marketing
  2. Karir
  3. Edukasi dan sains
  4. Teknologi
  5. Olahraga/aktivitas fisik
  6. Psikologi
  7. Fitness
  8. Kesehatan
  9. Rumah dan keluarga
  10. DIY, seni, dan kreasi
  11. Pengembangan diri
  12. Gaming
  13. Politik dan sosial
  14. Berkebun
  15. Hewan dan peliharaan
  16. Fotografi
  17. Masakan, makanan, dan minuman
  18. Desain
  19. Fashion
  20. Travel
  21. Kecantikan
  22. Properti dan perumahan
  23. Kendaraan
  24. Keuangan
  25. Mainan
  26. Kegiatan outdoor (hiking, mendaki gunung, dsb.)
  27. Relationship (pacar, teman, keluarga)
(Ingat, ini industri, bukan niche. Niche anda sebaiknya lebih spesifik lagi)

2. Mencari keyword dan membuat strategi keyword

Panduan di atas sebetulnya sudah cukup.
Tapi caranya akan sedikit kita modifikasi sesuai kebutuhan.

Mencari topik dan keyword primer

Topik primer itu topik yang paling pertama dicari oleh semua pemula dalam suatu niche. Topik yang semua orang mesti tau.
Ikuti langkah-langkah berikut:
Yang pertama anda lakukan adalah mencari sub kategori.
Misal nichenya “fitness”.
Di dalam niche tersebut tentu masih ada turunan-turunannya lagi.
Contohnya:
  • Program latihan
  • Nutrisi
  • Suplemen
  • Motivasi
  • Kesehatan, dan sebagainya
Kemudian, cari apa topik pembahasan utama dari setiap sub kategori.
Contoh untuk sub kategori nutrisi:
“cara menghitung kebutuhan kalori”, “pola diet untuk menambah massa otot”, “daftar makanan berprotein tinggi”, dan sebagainya.
Intinya cari informasi yang dibutuhkan oleh semua pemula.
Bayangkan kalau anda baru tertarik dengan topik tersebut, apa hal-hal pertama yang perlu anda ketahui? Itulah topik primer.
Jangan terburu-buru.
Luangkan waktu 2-3 jam sambil browsing blog dengan kategori yang sama.
Lalu ubah topiknya ke versi sederhana.
Maksudnya seperti ini:
Bayangkan kalau anda mau mencari informasi tersebut di Google, apa yang akan anda tulis. Misalnya “makanan protein tinggi”, atau “menghitung kalori”.
Selanjutnya, masuk ke Google Keyword Planner.
Masukkan versi sederhana dari topik tersebut ke GKP satu per satu.
Kemudian catat yang “Monthly Search Volume”-nya tinggi:
Mencari keyword primer
Catat ke Microsoft Excel, Google Sheets, atau Notepad.
(Saya pakai Google Sheets supaya bisa diakses oleh asisten)
Setelah selesai, kita lanjut ke tahap berikutnya.

Mencari topik dan keyword sekunder

Seperti yang sudah kita bahas di atas, topik primer itu yang paling mendasar dan dibutuhkan oleh para pemula.
Topik-topik primer biasanya populer.
Tapi jumlahnya tidak banyak, persaingannya juga biasanya tinggi.
Maka dari itu, kita perlu mencari topik sekunder yang lebih bervariasi dan persaingannya lebih rendah.
Ini caranya:
Pertama, cari sekitar 10 blog atau lebih dengan niche yang sama dengan calon blog anda.
Gunakan Google.
Masukkan satu per satu keyword primer anda di Google. Lalu akan muncul blog-blog dengan niche tersebut, seperti ini:
Mencari blog populer dengan kategori yang sama
Jangan cuma website besar, cari yang agak kecil juga.
Catat di Notepad atau Excel.
Lalu, buka SEMRush.
Atau bisa juga menggunakan Ahrefs.
Ahrefs sebetulnya lebih bagus tapi sedikit lebih mahal (ada trialnya, gratis 14 hari kalau anda mau coba).
Ambil 1 website yang sudah anda catat barusan, lalu masukkan ke SEMRush.
Scroll sedikit ke bawah, lalu klik tombol ini:
Mencari keyword organik
Untuk Ahrefs, posisinya di sini:
Posisi organic keyword di Ahrefs
Inilah keyword-keyword yang memberikan traffic terbesar untuk blog tersebut:
Keyword terpopuler dari website
Kalau anda menggunakan SEMRush versi gratis, anda hanya akan mendapatkan 10 keyword per website.
Gampang kan?
Ini seperti nyontek, kita nggak perlu mikir.
Catat keywordnya di Excel atau Notepad.
Kemudian ulangi proses di atas untuk semua blog lain yang sudah anda catat tadi, semuanya, sampai habis atau sampai bosan.
Cari sebanyak-banyaknya.
Ada 1 lagi enaknya teknik di atas:
Kalau ada website kecil yang bisa mendapatkan rangking tinggi untuk suatu keyword, berarti keyword tersebut mudah untuk ditaklukkan.
Jadi, website baru anda bisa masuk halaman 1 dengan mudah.
Itu sebabnya tadi saya bilang jangan cuma cari website besar.

Analisa tingkat persaingan dengan Long Tail Pro

Dari tahap kedua di atas, anda sekarang sudah punya puluhan atau bahkan ratusan keyword baru.
Nantinya keyword ini akan dijadikan artikel, ya kan?
Tapi pilih keyword mana dulu dari sekian banyak?
Tergantung.
Tergantung persaingannya.
Kalau anda menargetkan yang persaingannya tinggi duluan, bakal lama sampai bisa mendapatkan pengunjung. Karena susah.
Sedangkan kalau anda cuma menargetkan yang persaingannya rendah, bakal susah untuk mendapatkan banyak pengunjung.
Itu yang mesti anda perhatikan.
Maka dari itu, bagusnya dikombinasikan antara keyword susah dan mudah.
Di sini kita butuh analisa persaingan keyword.
Tahapan ini sebetulnya tidak wajib, tapi perkembangan blog anda akan jadi jauh lebih efektif kalau anda melakukan analisa persaingan.
Ini langkah-langkahnya:
Pertama, kumpulkan keyword-keyword anda, satu keyword per baris (mestinya sih sudah). Seperti ini:
Kumpulkan keyword di spreadsheet
Copy-paste semua keyword anda ke Long Tail Pro di bagian ini:
Masukkan keyword ke LTP
Setelah analisanya selesai, klik tombol ini untuk mendapatkan tingkat kesulitan keyword anda:
Mencari tingkat kesulitan keyword
Tunggu sampai selesai.
Setelah mengetahui tingkat kesulitannya, anda sekarang tahu keyword mana yang enaknya ditarget duluan dan mana yang belakangan.
Anda juga jadi tahu seberapa tinggi kualitas konten yang dibutuhkan.
Simpan semua dokumen tadi baik-baik.
Ini masih akan anda pakai terus kedepannya.

3. Persiapan dan pengaturan blog

Akhirnya, setelah kedua tahap persiapan di atas selesai, barulah kita bisa mulai membuat blog (jangan malah bikin blog dulu baru mikir).
Ini yang anda butuhkan:
  1. Hosting di HostGator untuk blog berbahasa Inggris
  2. Atau di Niagahoster kalau berbahasa Indonesia
  3. Panduan instalasi WordPress
Kalau anda ingin hasil optimal dari panduan ini, jangan gunakan blog gratisan seperti Blogspot atau Tumblr, apalagi Blogdetik, WAP, dan sejenisnya.
Gunakan WordPress, titik.
Setelah proses instalasi selesai, lanjutkan baca ke bab-bab berikutnya untuk belajar cara menggunakan WordPress.

Memilih theme untuk blog anda

Jangan pusing dengan theme…
Saya sering lihat orang yang gonta-ganti theme blog baru hampir tiap hari. Ini buang-buang waktu.
Lalu ada juga yang beli theme premium yang katanya fiturnya bagus, lalu setelah itu diutak-atik lagi karena belum puas.
Jangan buang-buang waktu di sini.
Ini beberapa contoh theme gratis yang sudah sangat cukup:
  1. Sparkling
  2. Nisarg
  3. ColorMag
  4. Hueman
Kalau anda memang ingin membeli theme yang premium, ini beberapa rekomendasi berdasarkan selera pribadi saya:
  1. The Reader
  2. Soledad
  3. Foodica
  4. Brixton
  5. Tulip
  6. Genesis Framework
Saya sendiri di blog ini dan blog lainnya menggunakan modifikasi dari salah satu theme Genesis Framework.

Instalasi plugin yang sifatnya wajib

Daftar plugin yang wajib sudah saya bahas di sini.
Supaya anda tidak perlu bolak-balik, saya tuliskan ulang plugin yang (menurut saya) wajib untuk setiap blog baru:
  1. Yoast SEO
  2. Updraft Plus — untuk backup
  3. Akismet — untuk menjaring spam
  4. WP Super Cache — untuk cache/meringankan loading
  5. JetPack — untuk proteksi, contact form, dan CDN
  6. Google Analytics by Yoast
  7. SumoMe — untuk tombol share dan optin form
  8. Kraken — meringankan gambar yang diupload
Selain yang di atas, sesuai kebutuhan masing-masing.
Kalau mau lihat daftar lengkapnya beserta alternatif-alternatifnya, masuk ke panduan di atas.
Ingat:
Jangan install terlalu banyak plugin, bisa menghambat loading blog. Install yang penting-penting saja

Halaman-halaman yang sebaiknya anda sediakan

Selain artikel, di blog anda juga mesti ada beberapa halaman yang penting — meskipun tidak wajib.
Ini beberapa di antaranya:
  1. Contact — form atau alamat email untuk menghubungi anda (bisa dibuat dengan plugin JetPack)
  2. About — tentang anda dan blog anda
  3. Disclaimer — kalau anda menulis artikel nutrisi dan kesehatan, harus ada pemberitahuan bahwa artikel anda bukan saran dokter atau pakar
  4. Privacy policy — kalau anda menggunakan media iklan seperti AdSense, harus ada penjelasan mengenai kebijakan privasi
  5. Disclosure — kalau anda mempromosikan produk affiliate misalnya dari Amazon, harus ada penjelasan bahwa anda mendapatkan komisi ketika mereka membeli barang dari link yang anda sertakan
Semuanya penting supaya anda tidak kena masalah.
Untuk beberapa negara memang tidak wajib, tapi kalau pengunjung website anda berasal dari banyak negara sebaiknya dibuat saja daripada celaka.
Ini contoh privacy policy sederhana dari John Saddington yang bisa anda copy-paste:
This blog does not share personal information with third parties nor do we store any information about your visit to this blog other than to analyze and optimize your content and reading experience through the use of cookies.
You can turn off the use of cookies at anytime by changing your specific browser settings.
We are not responsible for republished content from this blog on other blogs or websites without our permission.
This privacy policy is subject to change without notice and was last updated on [Month], [Day], [Year]. If you have any questions feel free to contact me directly here: xxxx@xxxx.com.
Dan ini contoh disclaimer untuk niche tertentu:
The material on this site is provided for informational purposes only and is not medical advice. The statements have not been evaluated by the Food and Drug Administration. Always consult your physician before beginning any diet or exercise program.
Kalau anda menggunakan AdSense dan Amazon, ada informasi tambahan lagi yang harus anda sertakan.
Baca di sini untuk AdSense, dan di sini untuk Amazon (poin nomor 10).
Tapi ingat juga, kalau blog anda terang-terangan melanggar hukum, privacy policy dan disclaimer seperti apapun tidak akan bisa melindungi anda.

Persiapan lainnya untuk blog baru anda

Sebelum kita terjun ke medan perang, ada beberapa persiapan lagi yang sebaiknya anda lakukan.
Ini daftarnya:
  1. Instalasi plugin, theme, dan halaman yang wajib (sudah dibahas)
  2. Buat kategori-kategori blog anda
  3. Ganti favicon
  4. Atur widget
  5. Buat menu navigasi
  6. Ubah permalink
  7. Pasang Google Analytics
  8. Atur Yoast SEO
  9. Dan pengaturan dasar lainnya

4. Menyediakan media berlangganan

Bayangkan cerita ini:
Anda sudah punya blog dan konten.
Lalu anda promosikan konten ini ke tempat-tempat supaya banyak orang yang datang.
Akhirnya ada beberapa ribu orang yang datang.
Tapi, setelah selesai baca 1-2 konten mereka langsung pergi.
Karena mereka pergi begitu saja, kita tidak punya cara untuk “memanggil” mereka lagi saat ada konten baru yang diterbitkan.
Mereka juga lupa dengan blog anda.
Percuma kan?
Ini saya istilahkan seperti bak mandi bocor. Diisi air, keluar semua.
Makanya blog harus menyediakan sarana supaya pengunjung bisa berlangganan, supaya kita bisa panggil mereka untuk datang lagi.
Ini caranya:

Buat halaman/akun di social media

Ada 4 social media yang umum:
Facebook, Twitter, Pinterest, Instagram.
Buat akun di semuanya, tapi anda tidak perlu fokus promosi di semua tempat.
Pilih salah satu yang paling sesuai dengan niche anda, fokus di sana.
(biasanya sih Facebook)
Setelah itu, pasang widgetnya di sidebar website anda. Ini contoh widget untuk Facebook Page:
Widget Facebook Page
Klik di sini untuk buat widgetnya.

Daftar akun di Email Marketing Provider

Untuk beberapa niche, kadang Facebook saja sudah cukup…tapi biasanya email list jauh lebih ampuh daripada social media.
Di Facebook, post anda hanya dilihat oleh 2.6% follower.
Dari 100 orang, yang lihat cuma 5.
Sedangkan kalau anda pakai email, persentasenya jauh lebih tinggi.
Ini buktinya:
Open Rate blog studi kasus
Email yang dikirimkan ke 384 orang, dibuka oleh 163 orang. Open rate-nya 42.4%
Bandingkan dengan Facebook tadi… 16x lipat!
Maka dari itulah saya sarankan anda untuk membuat email list juga, tidak hanya social media.
Ada 3 layanan email marketing yang bagus untuk pemula:
  1. MailChimp — gratis untuk 2,000 subscriber pertama
  2. Aweber — gratis trial 30 hari
  3. GetResponse — gratis trial 30 hari
Saya pribadi menggunakan ConvertKit. Tidak ada versi gratisnya, tapi fiturnya lebih powerful daripada ketiga nama di atas.
Di panduan tersebut ada tahapan yang perlu anda lakukan untuk memasang “opt-in form” ke website WordPress anda.
Terakhir, baca juga panduan tentang lead magnet.
Lead magnet bertujuan supaya subscriber anda meningkat drastis.

Selesai… bersambung ke episode selanjutnya

Episode 1 dari seri studi kasus niche blog ini sudah selesai, anda sekarang sudah tahu langkah pertama yang bisa anda lakukan untuk membuat blog.
Kita akan lanjut ke episode 2 dalam beberapa minggu ke depan.
Kira-kira ini yang akan saya bahas di episode mendatang:
  • Cara mencari penulis yang bagus (dan cara mengelola konten)
  • Teknik promosi yang saya gunakan
  • Strategi konten
  • Teknik link building
  • dsb.
Satu hal lagi sebelum kita tutup.
Saya ingin mengajak anda untuk ikut membuat blog yang kemudian hasilnya dibuka seperti yang saya lakukan di sini.
Catatan perjalanannya bisa anda tulis di blog anda sendiri, Notes di FacebookMedium, atau dimanapun asalkan bisa dibaca oleh orang lain.
Kemudian hubungi saya.
Nanti linknya akan saya sertakan di dalam post ini supaya pembaca PanduanIM tahu tentang anda.

No comments:

Post a Comment

Komentar dengan link aktif akan masuk ke spam